Pemahaman masyarakat indonesia akan pentingnya pemanfaatan sampah masih perlu ditingkatkan. Namun, kebanyakan dari kita tampaknya belum sadar akan pentingnya pengelolaan dan pengolahan sampah yang baik. Saat ini, baru 42% dari seluruh sampah yang dibuang dikelola dengan baik. Sisanya masih tak terkelola dengan tepat.
Menurut kementrian lingkungan hidup, ini sudah ada 1.195 bank sampah telah dibangun di 55 kota di seluruh Indonesia. Selain itu, adapula bank sampah yang digagas oleh perushaan atau lembaga swadaya masyarakat. Jika tidak, beberapa tahun mendatang 250 juta rakyat indonesia akan hidup bersama tumpukan sampah. Selain itu, pembentukan bank sampah ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah pada Bank Sampah.
KKN TIM II
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Bank sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan serta aktif di dalamnya. Selama ini, akan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernila ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keutungan ekonomi dari menabung sampah.
Sampah yang disetorkan oleh nasabah sudah harus dipilah. Persyaratan ini mendorong masyarakat untuk memisahkan dan mengelompokkan sampah. Misalnya, berdasarkan jenis material: plastik, kertas, kaca, dan metal. Jadi, bank sampah akan menciptakan budaya baru agar masyarakat mau memilah sampah.
Tujuan
Diadakannya bank sampah, bertujuan untuk menghidupkan budaya hidup bersih dan memanfaatkan sampah menjadi barang yang bernilai, sehingga masyarakat sebagai nasabah bisa ikut berkontribusi mengelola dan memanfaatkan sampah dengan baik dan tepat.
Jenis Sampah
-
Sampah anorganik seperti sampah kaca (botol, gelas, dan toples kaca), sampah metal (minumam dan makanan kaleng), sampah kertas (koran, majalah, dll), sampah Plastik (Kresek, Plastik kemasan)
-
Sampah organic seperti sisa makanan, daun, dsb.
Sistem Bank Sampah
- Sosialisasi Awal Dilakukan untuk memberikan pengenalan dan pengetahuan dasar mengenai bank sampah kepada masyarakat.
- Pelatihan Teknis Perlu dilakukan pertemuan lanjutan untuk memberi penjelasan tentang mekanisme kerja bank sampah dan keuntungan sistem bank sampah.
- Pelaksanaan Sistem Bank Sampah Nasabah datang ke lokasi penimbangan dengan membawa sampah yang sudah di pilah, kemudian nasabah akan menerima uang yang disimpan dalam bentuk tabungan.
- Pengawasan dan Evaluasi Organisasi masyarakat harus tetap melakukan pendampingan selama sistem berjalan sehingga bisa membantu warga untuk memecahkan masalah dengan lebih cepat.
- Pengembangan Bank sampah dapat berkembang menjadi unit simpan pinjam, unit usaha sembako, koperasi, dan pinjaman modal usaha.
Mekanisme Sistem Bank Sampah
- Pemilahan Sampah Rumah Tangga Nasabah harus memilah sampah berdasarkan jenis bahan
- Penyetoran Sampah ke Bank Waktu penyetoran sampah biasanya perlu disepakati sebelumnya.
- Penimbangan Sampah yang sudah disetor kemudian di timbang. Berat sampah yang dapat disetor sudah ditentukan sebelumnya.
- Pencatatan Petugas akan mencatat jenis dan bobot sampah setelah penimbangan. Berat tersebut lalu dikonversi dalam rupiah.
- Pengangkutan Setelah sampah terkumpul, ditimbang, dan dicatat, langsung diangkut ke tempat pengelolaan sampah berikutnya
Manfaat
- Mengurangi jumlah sampah di lingkungan masyarakat
- Menambah penghasilan bagi masyarakat,
- Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dan memupuk kesadaran diri masyarakat akan pentingnya menjaga dan menghargai lingkungan hidup.
Sistem bank sampah bukan hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan dan memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat, namun juga menciptakan budaya bersih dan menghargai nilai yang terdapat pada sampah non organik di sekitar kita.
Sistem bank sampah yang berjalan sesuai standarisai memeiliki potensi pengembangan yang sangat baik dan mampu memajukan lingkungan dan warga setempat. Mari kita kenali, pelajari dan aplikasi sistem bank sampah di lingkungan setempat. Mari bergerak!